Bahan Nuklir Berbahaya yang Hilang di Basra Irak Ditemukan Utuh
Posted by: Unknown Posted date: Selasa, Februari 23, 2016 / comment : 0
habapos| Bahan radioaktif yang hilang di Irak ditemukan teronggok di dekat
sebuah pom bensin di kota Zubair. Penemuan ini mengakhiri spekulasi zat
berbahaya tersebut sampai ke tangan militan IS/ISIS untuk dijadikan
senjata.
Diberitakan Reuters, bahan radioaktif itu ditemukan pada Minggu (21/2) masih dalam kotak pembungkusnya yang seukuran laptop, tidak ada kerusakan dan kebocoran radiasi.
Pekan lalu aparat Irak dilaporkan sedang memburu bahan radioaktif yang dicuri pada November silam dari gudang milik perusahaan minyak Amerika Serikat, Weatherford, dekat kota Basra.
Muncul spekulasi bahan berbahaya itu telah dimiliki IS yang dilaporkan telah berhasil mengembangkan senjata kimia.
Tidak diketahui siapa pencurinya dan bagaimana bahan radioaktif milik perusahaan pengawas asal Swiss, SGS, berakhir di Zubair, sekitar 15 km dari Basra.
Menurut Jabbar al-Saidi, kepala dewan keamanan di Basra, bahan radioaktif itu ditemukan oleh seorang pejalan kaki yang langsung melapor pada polisi.
Aparat datang ke lokasi itu dengan pasukan khusus pencegahan kebocoran radiasi. "Setelah pemeriksaan awal, saya pastikan alat itu 100 persen utuh dan sama sekali tidak ada kebocoran radiasi," ujar al-Saidi.
Petugas keamanan yang dekat dengan penyelidikan ini kepada Reuters mengatakan benda itu dibawa ke Zubair setelah dicuri. Namun pelaku tidak bisa membawanya keluar kota itu karena pengamanan diperketat.
"Karena gagal membawanya keluar kota, pelaku memutuskan membuangnya. Hanya masalah waktu sampai kami bisa menangkap pencurinya," kata dia.
Menurut laporan resmi kepolisian, bahan radioaktif itu difungsikan menggunakan sinar gamma untuk menguji kerusakan di pipa minyak dan gas dalam proses yang disebut radiografi industri gamma.
Badan pengawas atom PBB, IAEA, memasukkan bahan ini ke Kategori 2 sumber radioaktif. Artinya, jika tidak ditangani dengan tepat zat ini bisa menyebabkan kerusakan permanen bagi tubuh seseorang yang terpapar dalam hitungan menit atau jam. Zat ini bisa menewaskan seseorang yang terekspos dalam periode berjam-jam hingga hari.
Baik SGS dan Weatherfor menolak bertanggung jawab atas hilangnya bahan radioaktif ini tahun lalu. */CNNid .atjehcyber.net
Diberitakan Reuters, bahan radioaktif itu ditemukan pada Minggu (21/2) masih dalam kotak pembungkusnya yang seukuran laptop, tidak ada kerusakan dan kebocoran radiasi.
Pekan lalu aparat Irak dilaporkan sedang memburu bahan radioaktif yang dicuri pada November silam dari gudang milik perusahaan minyak Amerika Serikat, Weatherford, dekat kota Basra.
Muncul spekulasi bahan berbahaya itu telah dimiliki IS yang dilaporkan telah berhasil mengembangkan senjata kimia.
Tidak diketahui siapa pencurinya dan bagaimana bahan radioaktif milik perusahaan pengawas asal Swiss, SGS, berakhir di Zubair, sekitar 15 km dari Basra.
Menurut Jabbar al-Saidi, kepala dewan keamanan di Basra, bahan radioaktif itu ditemukan oleh seorang pejalan kaki yang langsung melapor pada polisi.
Aparat datang ke lokasi itu dengan pasukan khusus pencegahan kebocoran radiasi. "Setelah pemeriksaan awal, saya pastikan alat itu 100 persen utuh dan sama sekali tidak ada kebocoran radiasi," ujar al-Saidi.
Petugas keamanan yang dekat dengan penyelidikan ini kepada Reuters mengatakan benda itu dibawa ke Zubair setelah dicuri. Namun pelaku tidak bisa membawanya keluar kota itu karena pengamanan diperketat.
"Karena gagal membawanya keluar kota, pelaku memutuskan membuangnya. Hanya masalah waktu sampai kami bisa menangkap pencurinya," kata dia.
Menurut laporan resmi kepolisian, bahan radioaktif itu difungsikan menggunakan sinar gamma untuk menguji kerusakan di pipa minyak dan gas dalam proses yang disebut radiografi industri gamma.
Badan pengawas atom PBB, IAEA, memasukkan bahan ini ke Kategori 2 sumber radioaktif. Artinya, jika tidak ditangani dengan tepat zat ini bisa menyebabkan kerusakan permanen bagi tubuh seseorang yang terpapar dalam hitungan menit atau jam. Zat ini bisa menewaskan seseorang yang terekspos dalam periode berjam-jam hingga hari.
Baik SGS dan Weatherfor menolak bertanggung jawab atas hilangnya bahan radioaktif ini tahun lalu. */CNNid .atjehcyber.net
About Unknown
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
Popular Post
-
habapos.com | K ali ini Satelit Indonesia kembali update channel Palapa D terbaru. Sebenarnya telah ada beberapa perubahan dari daftar...
-
PRIA yang satu ini punya banyak nama panggilan. Nama lahirnya adalah Ibrahim bin Achmad, namun di kalangan pekerja pers dan beberapa ka...
-
SYAMTALIRA BAYU- Pemerintah Aceh bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Utara, wajib memperjuangkan almarhum Teungku Cot Plie...
-
SABTU, 30 Oktober 1976, sekitar pukul 8.30 pagi. Perahu yang ditumpangi Hasan Tiro dari Malaysia merapat di Pasi Lhok, sebuah desa ne...
-
HabaPos| Lhokseumawe- Ketua Mua’limin Aceh, Tgk. Zulkarnaini bin Hamzah, menyatakan, alasan dirinya mengibarkan bendera bintang bulan d...
-
habapos | Lhokseumawe - Ketua Umum Partai Aceh (PA), H. Muzakir Manaf kerap disapa Mualem, menanyakan sikap anggota DPRK dari Fraksi PA...
-
portal nanggroe aceh | Aceh Utara - Universitas Malikussaleh (Unimal) Aceh Utara, membangun Rumah Sakit Pendidikan (RSP) di kampus utama ...
-
habapos | Aceh - Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengirimkan surat permintaan maaf kepada Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia a...
-
habapos.com | Lhokseumawe – Kursi empuk pejabat Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) Kabupaten Aceh Utara, kini mulai goyah. Be...
-
habapos.com | ACEH UTARA - Kafilah MTQ Aceh Utara, siap untuk merebut juara MTQ tingkat Aceh, ke-32 yang sedang berlangsung di Nagan Raya...