Internasional

Olahraga

Hiburan

» » Ketahuan Bawa Kokain 31 Kg, Pramugari Ini Langsung Kabur

HabaPos | LOS ANGELES – Otoritas keamanan Bandara Internasional Los Angeles, Amerika Serikat (AS), sedang mencari seorang pramugari yang melarikan diri setelah ketahuan membawa 31 kilogram (kg) kokain. Pramugari itu terdeteksi membawa narkoba di bagasinya melalui alat pemeriksaan keamanan bandara. Hingga saat ini juga belum diketahui maskapai tempat pramugari tersebut bekerja.

Marshall McClain, presiden serikat yang mewakili polisi bandara, mengatakan bahwa ketika kedapatan membawa kokain, pramugari itu langsung dibawa ke area pengamanan. Tapi, pramugari tersebut secara cepat menjatuhkan tasnya, membuang sepatu yang dipakai, dan langsung melarikan diri tanpa alas kaki melewati eskalator.

Terkait kejadian ini, pihak kepolisian sudah dipanggil untuk menyelidiki ditemukannya tas yang berisi 31 kg kokain.

McClain juga mengatakan bahwa aksi pramugari membawa sejumlah narkotika di area bandara boleh jadi bukan yang pertama kali. Karena itu, ia menyerukan agar semua karyawan maskapai melakukan pemeriksaan keamanan secara teratur.

Ancaman keamanan dari "orang dalam", diduga oknum pegawai maskapai dan bandara, serta pekerja kontraktor, menjadi fokus pemeriksaan pihak Otoritas Keamanan Bandara (TSA).

Antisipasi ini setelah terjadi kasus penangkapan bagasi Delta Air Lines. Jaksa menuduh pihak oknum bandara menyelundupkan senjata, termasuk senapan AK-47 dari Atlanta ke New York, sebagaimana dikutip dari Fox News, Selasa (22/3/2016).

Pemerintah federal menyatakan bahwa tahun lalu pihaknya telah menangkap jaringan penyelundup mariyuana di Bandara Internasional Oakland, termasuk di antaranya petugas bagasi bandara.

Pada Desember 2015, penangkapan terpisah juga melibatkan otoritas bandara karena membiarkan pembawa obat-obatan melewati mesin X-ray. Pada September 2015, empat mantan petugas bagasi di Bandara San Diego juga dihukum dalam kasus penyelundupan obat terlarang.

Otoritas bandara mengatakan bahwa pengecekan penuh terhadap semua karyawan akan menghabiskan terlalu banyak biaya.

Meski demikian, pihak otoritas mendesak pihak bandara agar selalu melakukan tes acak terhadap pekerja dan selalu memperbaharui data-data karyawan.

Terkait kasus ini, TSA Administrator Peter Neffenger mengatakan, "Kami akan memberikan perhatian khusus terhadap ancaman yang berasal dari orang dalam.” (okezone.com)

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama