Internasional

Olahraga

Hiburan

» »Unlabelled » Begini Suasana di Rumah Duka Korban Kecelakaan Maut

Jenazah tiga warga Bireuen korban kecelakaan lalu lintas di kawasan Plimbang dilaporkan tiba di rumah duka, sekitar tiga jam pasca-tabrakan maut bus Cendrawasih, tronton, dan dump truk, Minggu, 5 April 2015.

Tiga korban meninggal itu adalah Mutia, 40 tahun, warga Desa Alue Bayutang, Karmadi, 25 tahun, warga Alue Kuta, dan Difa, 3,5 tahun, bocah warga Alue Bayutang, Kecamatan Jangka, Bireuen. “Jenazah bocah laki-laki itu (Difa) dan jenazah Karmadi dibawa pulang ke Alue Kuta. 

Sedangkan jenazah Mutia dipulangkan ke rumah duka di Alue Bayutang,” ujar Syukri, warga Alue Kuta, Kecamatan Jangka kepada portalsatu.com lewat telpon seluler, sekitar pukul 16.30 WIB.

Syukri mengaku sudah mendatangi rumah duka ketiga korban meninggal dunia itu. Kata dia, suasana di rumah duka diwarnai isak tangis keluarga korban, tetangganya maupun warga lainnya di dua desa bertetangga itu setelah ketiga jenazah tiba di sana. 

“Jenazah bocah laki-laki itu (Difa) tadi sudah disalatkan bersamaan dengan jenazah Karmadi di rumah orang tua Karmadi di Alue Kuta, karena rumah duka kedua korban berada di satu lorong, jaraknya hanya dipisahkan lokasi tambak. (Almarhum) Karmadi masih lajang, selama ini tinggal bersama orang tuanya,” kata Syukri saat dihubungi kembali sekitar pukul 17.20 WIB.

Mulanya, jenazah Difa dipulangkan ke rumah Anshari, 49 tahun, yang merupakan Pak Nek bocah itu, di Alue Kuta. “Difa anak semata wayang (putra tunggal) dari (pasangan suami istri) Darkasyi dan Emauharti, yang tinggal di Alue Bayutang. Darkasyi seorang pedagang,” ujar Anshari.

Menurut Anshari, Emauharti membawa Difa saat mengantar dara baro (pengantin perempuan) dari Alue Bayutang ke daerah Samalanga. Sedangkan Darkasyi, kata dia, tidak ikut dalam rombongan tersebut. (Baca: Kecelakaan Maut di Bireuen Dara Baro Selamat).

“Saat jenazah Difa sudah dibawa pulang ke rumah saya, tadi Emauharti masih di Plimbang, dirawat dulu karena mengalami luka-luka akibat kecelakaan bus Cendrawasih yang ditumpangi rombongan intat dara baro,” kata Anshari. “Istri saya, Mak Neknya Difa, yang ikut dalam rombongan itu juga mengalami luka-luka”.[int]

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama